Rabu, 29 Februari 2012

KETIKA AKU MAHASISWA


Tapi kini aku menemukan bahwasannya aku tidak perlu pengakuan dari orang lain aku hanya butuh pengakuan dari diriku sendiri bahwa aku dapat menahlukkan egoku.

Tanpa sadar ternyata aku menyandang gelar itu sudah hampir empat tahun. Namun akupun sangat sadar bahwa momen ketika gelar itu aku sandang adalah salah satu bagian waktu terindahku yang sangat tidak ingin aku lepaskan. Begitu indah dan menyenangkan sampai – sampai aku merasa galau dengan apa  yang akan terjadi dan bagaimana aku nanti setelah  tidak menjadi mahasiswa. Arti menjadi mahasiswa bagiku adalah kebebasan, bukan kebebasan dalam arti negative namun dalam arti positif karena  dalam nama mahasiswa aku  dapat  mencoba banyak hal dan mendapat banyak hal.
Mahasiswa , ketika status itu aku dapatkan untuk pertama kalinya  sudah kuputuskan untuk mencoba banyak hal yang sebelumnya tidak dapat aku lakukan ketika masih duduk di bangku sekolah. Ketika itu aku belum seperti sekarang , masih belum tahu keinginan terbesarku dan masih dalam pencarian jati diri. Menjadi mahasiswa adalah batu loncotan untuk mengukuhkan eksistensiku sebagai manusia yang butuh pengakuan. Terlalu kekanakan memang tujuan tersebut, tapi kini aku menemukan bahwasannya aku tidak perlu pengakuan dari orang lain aku hanya butuh pengakuan dari diriku sendiri bahwa aku dapat menahlukkan egoku.

Pertama hal yang aku lakukan untuk mencapai tujuanku adalah masuk dalam suatu organisasi.  Aku bukan seorang yang ambisius untuk mencapai kekuasaan dan bukan pula seorang yang gila jabatan / kepopuleran, aku hanya  sedikit vocal , ingin mencoba hal baru dan butuh pengakuan  terutama dari keluargaku. Aku yang dulu sering merasa iri dengan status mahasiswa yang disandang kakaku sering mengkritiknya karena tidak terlalu aktif dalam organisasi dan malah terjebak pada aliran agama yang ada di kampus.  Dan akupun terlecut menjadi mahasiswa aktif impianku seperti di Tv, menyuarakan aspirasi dan kritis terhadap kebijakan pemerintah. Tapi yang aku dapat ternyata bukan itu , malah lebih berharga dan luar biasa. Aku mendapatkan teman, pengalaman untuk saling memahami ketika dalam kesulitan, dan pemahaman bahwa perbedaan itu sangat indah. Dalam organisasi kita saling bahu – membahu untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan yang pelik secara bersama-sama, itu semua tidak kita dapatkan di bangku perkuliahan. Kitapun mempunyai jaringan pertemanan yang luas, tidak melulu teman satu kelas.
Aku bukan orang yang ambisius , aku malah selalu bernegativ thingking soal kekuasaan yang sering membutakan hati kita. Organisasi dalam hal itu aku tidak suka, aku hanya suka cara bertemannya saja,..bersamaan dengan hal tersebut aku mencoba hal baru untuk berprestasi. Berteman dengan orang  - orang yang mempunyai prestasi akademik baik di bangku kulaih maupun diluar bangku kuliah, mengikuti berbagai lomba karya tulis dan sejenisnya. Ini tidak lain adalah suatu bentuk keinginan  untuk mencapai suatu kebanggaan. Ternyata aku tidak mempunyai bakat untuk berkompetisi, aku memang tidak suka kalah tapi ketika aku tahu kemampuanku aku akan berhenti. Berhenti disini adalah berhenti dari tujuan awalku yaitu mencapai  kebanggaan kerena berprestasi, aku merubah  tujuan yaitu untuk mendapatkan pengalaman baru dan meraih mimpiku yang sebenarnya yaitu keliling Indonesia dan dunia. Aku merubahnya setelah membaca buku – buku yang menginspirasi seperti buku Laskar pelangi the series,  The Alchemis,  5 cm, negri 5 menara, dan buku –buku dari seorang beckpaker. Itu adalah awalku menemukan mimpiku. Sebenarnya aku sudah sangat lama  mengenal hasrat ini bahkan sejak masih di bangku SMP, tapii baru benar – benar terbentuk adalah ketika aku menjadi seorang mahasiswa.
Impianku ternyata sma dengan sahabatku …dan kamipun merajutnya bersama. Aku suka tantangan dan pengalaman baru mengunjungi tempat2 baru. Aku naik gunung..dan itulah salah satu yang membuat hatiku bergemuruh dan berdebar. AKu telah jatuh cinta pada mimpiku disaat menjadi mahasiswa. 

4 komentar:

  1. mantap..
    nitip lapak http://amadaffa.blogspot.com/2012/03/rute-touring-jogja-madura-bromo-keluar.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. oks pak..dah aku komentari kuk, tapi nunggu persetujuanmu dulu biar dapat muncul

      Hapus
  2. iya nes, di saat jadi mahasiswa akhir kita menemukan dilema, karena kita masih punya banyak mimpi untuk mengunjungi tempat manapun dan tuntutan agar kita juga bisa lulus tepat waktu... dan itu merupakan pilihan yang sulit, tapi kita wajib untuk memilih dan memperhitungkannya...kita bisa.. #believe it!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yoa min..ketika menjadi mahasiswa kita menemukan mimpi itu,,sungguh luar biasa..

      Hapus