Sabtu, 29 Oktober 2011

Ekspedisi Merapi "Satu Tahun Pasca Erupsi"

Bila kau yakin bisa, berarti kau pasti bisa...
Kau kalahkan egomu dan kau mendapatkan apa yang kau mau...
Setelahnya tidak akan ada penyesalan karena yang ada hanya kepuasan tiada tara....


Kawah Merapi dilihat dari Pasar Bubrah
Pra Pendakian
Keyakinan adalah bekalku untuk mendaki merapi, dengan sedikit bumbu berupa perang cerita petualangan lawan teman-teman Mec@_Ric4 R'08 yang Travelling ke Bromo. Semua sempurna untuk mengawali sebuah pengalaman baru. Berawal dari gagalnya rencana untuk mengikuti Festival Pertualangan Nusantara dan keputusan anak-anak satu kelas untuk Travelling Ke Bromo. hemm...Aku yang sudah pernah bertualang ke Bromopun dengan berat hati tidak ikut dan menerima keputusan teman-teman. NAmanya bukan Anes kalo menyerah begitu saja, hati yang bergejolak ingin merasakan sensasi petualangan setelah hampir 3 bulan terkukung dalam tirani KKN_PPL pun mencari agenda pertualangan baru, HHH. Untung ada Jo yang juga tidak bisa ikud ke Bromo karena alasan klasik 'gak punya duit" heheh.  Kami berdua menyusun rencana yang kami namakan Underground Plan karena rencana ini dibuat dibawah bayang2 rencana travelling ke BRomo  anak2  Mec@_Ric4 R'08  yang sangat terbuka. Ini juga termasuk politik menjaga hati kerena tidak mau teman-teman menganggap kami pembangkang..hehhe..(lebay dikit lah)
Well rencana ini sebenarnya sangat tidak matang karena kondisi alam yang tidak mendukung (sudah musim hujan coy) dan hemm..SIAPA YANG MAU IKUT? apa cuma aku sama Jo saja yang akan mendaki ? Amin my best friend? agak meragukan,..adik2 angkatan? sedang sibuk jadi panitia Semarak Geografi..teman2 yg gak ikud ke bRomo? sepertinya mustahil. Dan baru H-1 semua baru fiks,.mereka yang ikud adalah : 
1. Kami yang tidak ikud ke Bromo (Amin, Aku, Jo, dan Upik)
2. Kami Mantan Panitia Semarak Geografi ( Sapto, Pamungkas, Thomas, dan Baskoro)
3. Kami yang tidak ikud ke Nglangeran; acara anak NR'08 (Deni)
4. Kami anggota PURPALA : pura-pura pecinta alam (Resi)
5. Kami anak angkatan baru yang ingin merasakan rasanya menjadi The Real Geography  (Jay)
11 Anggota PALAGA

Menjelang Pendakian
Akhirnya perjalananpun dimulai, kami  bersepuluh (Resi sudah menunggu di Jl Magelang) berangkat dari Ormawa pukul 16.30 dengan naik motor di iringi awan mendung yang sempat menggoyahkan semangat. Namun dengan tekad yang kuat kami tetap berangkat. Sampai di daerah Ketep awan yang sudah jenuhpun akhirnya mengeluarkan tetesan hujannya dan mau tidak mau kami harus memaki jas Hujan.
Foto dulu di depan Ormawa
Setelah menempuh perjalanan hampir 2,5 jam akhirnya kami sampai juga basecamp pendakian  merapi. Basecamp tersebut merupakan rumah sederhana tempat para pendaki melepas lelah baik sebelum melaukan pendakian ataupun sesudah pendakian. Di basecamp tersebut kita bisa memesan makanan, sholat, tidur, buang air dan   menitipkan motor ketika tinggal untuk mendaki. Semua serba sederhana namun sangat mengena...
Makan NasGor di Basecamp Pendakian
Pendakian Merapi
Jarum jam menunjukan pukul 21.30 dan gerimis mulai menghilang. Setelah packing selesai kamipun berkumpul dahulu untuk berdoa bersama agar sepanjang perjalanan nanti kami diberi keselamatan dan dapat kembali tanpa kurang sesuatupun.,Amin. Langkah awal adalah langkah paling berat bagiku...baru sampai New Selo saja rasanya sudah mau mati kehabisan nafas padahal baru jalan beberapa menit. Itulah yang dinamakan nafas pertama pendakian dimana tubuh kita sedang menyesuaikan diri dengan jalan yg menanjak plus beban yang berat, ditambah suhu udara malam yang dingin. Perutku terasa kembung dan rasanya ingin muntah..benar-benar suatu perjuangan yang luar biasa untuk tetap berjalan.
Di  New Selo menungguku yang sedang kelelahan
Akhirnya aku sudah tidak kuat dan Jo pun membawakan tasku...hhh, syukur ada orang baik seperti Jo yang mau membantu temannnya dalam kesulitan walau diapun dalam kondisi serupa (membawa beban yang lebih berat). kaki terasa ringan dan nafas pun sudah aku atur...ketika itu aku meminta Tasku untuk aku bawa sendiri..hehe, kasihan melihat JO dengan beban seperti itu. Well...akhirnya akupun malah menjadi semangat dan berjalan didepan bersama Resi..malah resi memintaku untuk berjalan di depan karena senterku yang sinarnya berwarna kuning lebih bisa  menembus kabut daripada miliknya yang bersinar putih. Jalanan berbatu sangat terjal aku lewati, dan para pendaki lainnya mengikutiku dibelakang...kadang Resi memimpi ketika aku berjalan terlalu lambat. hww..Pass Break..kadang2 terdengar dari salah satu pendaki dan ketika itu pula kami menghentikan perjalanan setidaknya 2-3 menit hanya untuk sekedar duduk ataupun minum. Lambat namun pasti kami berjalan dan ternyata aku dan beberapa teman sudah terlalu jauh dengan Upik dan JO. ternyata Upik kelelahan dan sering istirahat,,lagi-lagi JO membantu untuk berjalan lambat dengan upik.
Beristirahat di Watu Belah
Jarum jam menunjukan pukul 23.30 ketika kita sampai di Watu Belah (pos 2)..kami putuskan istirahat disana untuk sementara waktu sambil menunggu JO dan Upik..atau sekedar makan gula jawa/roti dan minum air untuk memulihkan tenaga. Setelah semua Lengkap kamipun melanjutkan perjalanan..langkah demi langkah semakin berat namun harus tetap semangat,,tak henti2nya mulut ini menyebut Asma_Nya untuk membuatku bisa bertahan.  Kami pun istirahat dan ternyata jarak kami dengan JO/upik sudah sangat jauh..dan Resipun membuat keputusan agar kelompok ini tidak berjalan lambat maka dibuatlah 3 kelompok yaitu kelompok cepat, sedang, dan lambat. Kelompok cepat terdiri dari : Resi, Sapto,Thomas, Baskoro dan Jay, Kelompok Sedang : Aku,Amin, Deni, dan Pamungkas, Kelompok lambat : Jo dan Upik. Kelompok cepat merupakan kelompok yg membawa perlengkapan pendakian lengkap seperti tenda dan kompor, mereka bertugas berjalan cepat agar bisa mendirikan tenda dan masak sebelum kelompok sedang dan lambat datang. JAdi mereka berjalan cepat bukan karena egois tapi memang untuk memudahkan kami yg sedang dan lambat agar bisa langsung istirahat ketika sampai.

Pemandangan Sunrise yang memukau
Kelompok sedang bertugas menjaga jarak dengan kelompok lambat agar bila terjadi sesuatu bisa kami ketahui...Perjalanan kami teruskan, dan aku yang anggota kelompok sedang sampai di pos 3 : Watu Gajah sekitar pukul 02.00 dini hari ketika tenda sudah 90% berdiri. Setelah itu aku dan amin bersiap tidur,,hehe. Tapi sebelumnya kami buat mie dulu.yummi..., setelah itu kelompok lambatpun tiba.  Hemm..saatnya tidur..berselimut SB berjaket tebal...beratap tenda di atas gunung teraktif di dunia kamipun semua tidur dengan super nyenyak. Pukul 05.00 pagi kamipun bangun dan memulai aktifitas sarapan, sholat, dan buang air. Pukul 05.30 kamipun mulai perjalanan lagi untuk menuju kawah merapi

Bangun Tidur Langsung Dihadiahi Pemandangan Super Indah

Pendakian Kawah Merapi
suatu hal yang sungguh luar biasa ketika kita bangun tidur langsung disuguhi pemandangan sunrise yang luar biasa, kemudain tiba-tiba kita melihat suatu gundukan gunung yang mengepulkan asap...waww,,It is Wonderful Eksperience..Dan kamipun tergugah untuk mendakinya..Berjalan lagi, kini aku tanpa beban karena beban aku tinggal dipos. Aku berjalan menuju puncak bersama Deni, Baskoro, dan Thomas (lalu di susul Jo), Ketika sampai di pasar Bubrah kami sudah malihat beberapa pendaki yang terlihat kecil sekali di  puncak. Setelah itu dengan ketetapan hati yang dalam kami memutuskan mendaki gundukan pasir yang labil itu untuk melihat kawah merapi yang fenomenal, yang satu tahun lalu beraktifitas dan memakan banyak korban.
Pasar Bubrah : Lembah Datar  di Bawah Kawah
Allahuakbar...Akankah aku dan teman2 mampu mendakinya? kemudian kaki ini melangkah dengan ketetapan dan keberanian. Satu dua langkah awal terasa mudah tapi ketika sampai ditengah2, pijakan dan pegangan semakin labil. Setiap langkahmu tak hanya membahayakan dirimu tapi juga orang lain di bawahnya, karena ketika kau melangkah pijakan batu dan pasir yang labil itu bisa sewaktu-waktu menggelinding ke bawah mengenai orang dibawahmu. Rasanya semenit bagai setahun ketika itu...antara ingin menyerah dan terus bertahan, sehingga kami menyebut tempat pendakian itu sebagai "Lembah Penyesalan".
Jalan terjal menuju Puncak ( Lembah Penyesalan)
Dan akupun hampir menyerah ketika pijakan dan pegangan tak lagi mampu menopang tubuh itu..aku aku terbaring diatas pasir yg hampir vertikal tanpa bisa bergerak,,karena kalau begerak aku bisa jatuh,. Hiks..Help me?...beberapa teman sudah diatasku...dan yang paling dekat adalah Deni. Well akhirnya aku dibantu oleh Deni si kecil yang lincah. Setiap langkahku dipandu dan ditolong Deni,hh ketika aku tidak punya pijakan dia memberiku pijakan, dan ketika aku tidak punya pegangan dia mengulurkan tangannya untuk peganganku. Hikss..gak tahu deh kalo gak ada dia..bisa nangis kayak amin mungkin,, sampai2 diberi semangat sama orang lain..heheh. Akhirnya aku sampai juga di Pucak Kawah Gunung Merapi tepat pukul 08.00 WIB  hari Sabtu tanggal 29 Oktober 2011.
Puncak Kawah Merapi Nan Fenomenal
disana Sudah ada JO, Baskoro, dan Thomas..yang dari atas tidak henti2nya menyemangatiku untuk terus bertahan dengan mengatakan : Aku Wanita dr Geografi pertama yang pasti mampu mendaki puncak hari itu (thank bgt teman2 ). Setelah itu di belakangku menyusul Resi dan Jay....Waoww..pokoknya ini adalah suatu yang paling membahagiakan : perjuangan yang penuh peluh dan pengorbanan.
PALAGA band" keren banget"


Perjalanan Pulang 
Turun dari Kawah...
Tidak sampai satu jam kami di puncak merapi dan karena bila menunggu Amin, Sapto, dan Pamungkas sampai puncak itu terlalu lama. Sehinnga diputuskan untuk segera turun..di lembah penyesalan kami bertemu amin cs yang masih berjuang untuk naik. Dan Untung saja perjalanan turun tak sesulit perjalanan naik..heheh malah kayak main plorotan diatas pasir.  Yeah...lalu kami kembali ke bacecamp di Watu Gajah dan bersiap packing., Rasanya cuapek luar biasa ketika kami mulai tutun gunung..Ujung-ujung jari kaki sakit ketika menyentuh ujung sepatu...jadi aku saranin kalo turun gunung lbh baik memakai sandal gunung saja. Perjalanan turun kami awali pukul 12.00 dan sampai Bacecamp  di New Selo pukul 15.00. Hemm..fakta menarik ternyata Si Jay Maba yang masih unyu-unyu itu hari itu PUasa...wuih..luar biasa. 

TIAda kata untuk menggambarkannya...
ketika perjuanganmu berbuah asa....
Mimpimu bukan lah hal yang mustahil...
Bila kau yakin akan adanya kekuatan semangat...

Bekal ku mendaki adalah kata-kata Bella dalam Twiligt : Mind Over Matter (Tekad yang kuat mengalahkan Fisik yang lemah)

Selasa, 25 Oktober 2011

Nyanyian tengah malam

Seberapa seringkah kau menyanyi? entah secara langsung atau hanya sebatas nyanyian hati saja. Mungkin bisa dikatakan sangatlah sering. Hidup manusia itu bagaikan nada-nada yang selalu berubah sesuai irama namun konstan dan berulang-ulang. Sejak matahari terbit sampai terbenam hidupmu penuh dengan rutinitas yang berulang namun berbeda, itulah nada kadang pula berbeda bila kita ulangi untuk menyanyikan sekali lagi mungkin ketinggian satu oktaf, atau malah terdengar sumbang. Setiap orang mempunyai nyanyiannya masing-masing dan cara menyanyi orangpun semuanya berbeda-beda, walau kadang beberapa ingin menyamai yang lain dan itu wajar.
Bagaimana dengan nyanyian ku? Aku menyebutnya nyanyian-nyanyian harapan yang kudendangkan setiap malam. Sepanjang siang aku rangkai nada-nada dan meyusuannya menjafi sebuah lagu yang peuh pengharapan pada seseorang yang jauh disana. Nyanyianku akan begitu medu kerika ia menanggapinya dan tiba-tiba berubah sumbang ketika ia sama sekali tak menggubrisnya. pengharapan ini pun bukan sembarang harapan. Aku ingin ia menanggapi nyanyianku dengan apresiasi yang berbeda dan spesial menganggapku sebagai  DIVAnya walau sebenarnya tidak samapi sejauh itu. Dan begitu pagi menjelang, suaraku mulain habis dan mengulanginya lagi dan lagi menyusun nada hingga dia mau setia mendengarkanya. Aku tidak mau penggemar lain dari nyanyianku karena yang aku inginkan hanya dia yang mendengarkannya dan mengapresiasi diriku dengan spesial sebagi DIVAnya. 

Jumat, 21 Oktober 2011

Aku Benci Jatuh Cinta

Cinta akan terasa membahagiakan ketika terbalas, tapi bagaimana kalau itu tak terbalas / hanya satu pihak? pasti akan terasa menyedihkan. Dan yang terjadi terhadap diri ini tepatnya bukan seperti itu tapi ada Cinta yang tumbuh di hati dan tetap tersimpan rapi tak mau keluar, nah lalu bagaimana rasanya? Mungkin, kadang akan  terlalu bahagia ketika melihatnya begitu tumbuh subur, namun dilain pihak juga terasa menyesakkan ketika ruang hati tak lagi mampu menampung pertumbuhannya. Lalu 2 jalan keluar yang harus dipilih yaitu mengeluarkannya atau mematikannya segera mungkin sebelum menjebol pintu hati. Hemm..dan seperti yang sudah-sudah akupun mematikannya dengan perjuangan yang begitu lama dan berat sepertii menakhlukan puncak gunung. Sebenarnya apa yang membuat Cinta itu tumbuh subur? tentu saja harapan-harapan indah yang hanya ada dalam bayang2, dan apa yang membuat cinta begitu menyesakkan? tentu saja adalah harapan-harapan yang ingin sesegera mungkin dikeluarkan menjadi suatu kenyataan. Kemudian ketika harapan itu sudah siap selalu saja ada penghalang kecil yang mengecilkan harapan dan akhirnya membuat patah hati. Walau belum tentu pengahalang itu benar adanya atau hanya semu semata. Ketika orang jatuh cinta bukan hanya harapan indah saja yang ada tapi juga selalu ada prasangka-prasangka buruk yang tentunya mengikuti. 
Ketika itu terjadi hal paling lumrah adalah menyatakannya...? dan aku membencinya karena selalu ada prasangka-prasangka  buruk mengikuti dan akhirnya hal paling sangat lumrah dilakukan adalah mematikannya.
Mungkin aku sekarang sudah siap mematikannya karena prasangka buruknya lebih besar dari harapan indahnya..? Entahnlah...mungkin aku aku menaklukan gunung dulu untuk membuktikannya.

Sabtu, 08 Oktober 2011

BukiT Bintang" 'A Moment To Remember'

Bukan namanya anak Geografi '08 kalo gak ada acara nongkrong-nongkrong malam. Apalagi setelah hampir 4 bulan tidak berkumpul karena kesibukan KKN-PPL, dan kali ini nogkrong-nongkrong dilaksanakan di Bukit Bintang. Bukit Bintang merupakan tempat anak-anak muda Jogja dan sekitarnya  menikmati indahnya kerlip cahaya kota cahaya Kota Jogja dari atas bukit. Bukit Bintang sendiri terletak di Perbatasan kabupaten Gunungkidul, tempatnya sendiri dikenal dengan nama Hargo Dumilah. Sebagai tempat wisata, Bukit Bintang selain menyajikan keindahan view kota Jogja juga memliki fasilitas-fasilitas seperti restoran, hotel, dan warung kecil-kecilan. Disepanjang jalan juga dapat ditemui para penjual jagung bakar yang tentunya asyik banget kalo dinikmati sambil melihat bintang2 di bawah kita.

Menikmati bukit bintang sebenarnya hal yang biasa bagi ku yang anak Gunungkidul ini, setiap minggu pulang-balik di malam hari selalu melihat pemandangan yang sama, tapi jujur saja mungkin karena terlalu biasanya jadi belum pernah sekalipun berhenti sejenak ataupun mampir ke Salah satu warung untuk sekedar menikmati keindahan bintang2 buatan itu. Dan ketika seorang teman SMS bahwa malam Jumat ini mau nongkrong di bukir sehabis Isya langsung aku terima tanpa banyak pertimbangan. perjalanan seperti biasa molor, tunggu menunggu di depan kampus baru jam setengah 9 berangkat dari kampus, Tunggu menunggu tidak sampai disitu, kami harus menunggu lagi teman di rumah Dimas,..hkkk. Akhirnya kita berangkat dari Banguntapan (SAmid House's) jam 10 malam.
Perjalanan menembus dinginya malam kami nikmati untuk sebuah kebersaman, akhirnya yang ikut ada 3 cewek : Aku, Dita, dan Fika, kalo yang cowok ada 10 orang : Tante Surya, Om am, Simes, Samid, Dono, Wancek, Puron, Toni, Ig-Un, dan Syeh Tarom..Seperti susunan orang klo naik gunung..kk.  Kami bertiga belas menikmati malam Jum'at dengan kebahagian yang sekarang telah menjadi kenangan. Disaat Kota Jogja berpesta pora merayakan Hari jadinya kami malah mengasingkan diri di bukit bintang dan memilih menikmati Jogja dari kejauhan.
Setelah memilih warung dengan pemandangan yang kami anggap bagus, kami kemudian pesan jajanan. Menu yang disajikan bermacam-macam dan tidak mewah, seperti kopi susu, kopi jahe, susu jahe, susu coklat, mie goreng, nasgor, Roti bkar, dll. Aku sendiri memesan Kopi susu dan mie Goreng...semuanya habis 8rb, memang cukup diatas rata-rata. Tapi kalau melihat pemandangan yang tersaji harga segitu tidaklah mahal bukan?kkk
SEmbari menikmati hidangan kami saling bertukar candaan yang tiada habisnya. Malam  yang semakin larut tak kami hiraukan kalau sedang berkumpul-kumpul seperti ini. Apalagi dengan kerlip bintang dibawah kita dan semburat sinar bulan di langit  tentunya malah menambah keakraban kita. Angin malam yang dingin dan kantuk yang menyergap benar-benar kami kalahkan.heheh...
Waktu berbicara...kami harus mengakhiri ini  ketika jam telah menunjukan 00.10..sudah  terlalu malam untuk anak cewek pulang ke kos. (Karena sudah pesan sama Meg (adek) untuk jangan mengunci pintu sebelum pulang atau jangan tidur dulu sebelum aku pulang  jadi aku bisa masuk kos,  dan karena coment si Meg di Fb menyuruhku segera pulang karena dia sudah mengantuk akhirnya akupun berinisiatip mengajak pulang teman-teman). Hiksss padahal jujur saja aku belum puas sama sekali, wong biasanya kalo kami nongkrong pulang jam 01.00. Ini terjadi karena teman-teman cewek yang sering nongkrong sudah pindah kos yang lebih ketat, jadi tempat transit malam kalo habis nongkrong jadi Kos ku deh..kkk, dan mau tidak mau mereka harus mau aku ajak pulang. hiks..hisks.

Fakta menyakitkan ; 
  1. Kami tidak foto2 cz gak ada yang bawa camera,  jadi foto2 yang ada adalah hasil downloatan saja.
  2. Ketika Sampai Kos dengan 3 cwo boncengin 3 cwe di tengah malam, ketahuan bapak-bapak tukang ronda, dan kami kena semprot deh dengan kata-kata kasar " Dasar Celeng". Hiks sedih..padahal murni kami hanyalah cwek2 yang suka berteman saja tidak pernah melakukan hal yang macam2 dan bukan cwek nakal yang kerjaanya keluyuran malam terus.
  3. Kami sampai kos pukul 00.45 dan ternyata pukul 02.00 ada kejadian peledakan ATM BRI, (kami lewati saat pulang dan jaraknya tidak jauh dari kos)




Senin, 03 Oktober 2011

Escrapment 2011

Escrapment  adalah agenda tahunan untuk MABA dalam rangka mengenalkan  jurusan pendidikan Geografi yang dekat dengan alam. Escrapment sangat asyik untuk diikuti terutama oleh angkatan tua seperti saya. hehe... karena acara tersebut merupakan ajang mengenal  MABA lebih dekat sekaligus ajang menunjukan kekuatan seorang senior. Wkkk...walaupun acaranya sedikit keras namun banyak  pelajarannya yang dapat diambil. acaranya sendiri dilaksanakan dari sabtu siang hingga minggu menjelang siang..dari pantai pantai Pandan simo-samas-depok-sanddunes- parangkusumo. Acara yang sangat padat dan melelahkan bukan? rute jalan yang sangat panjang sekaligus beban yang dibawa juga berat. Tidak hanya itu sepanjang perjalanan kita juga digembleng mentalnya oleh kakak-kakak angkatan. Hemm..walaupun begitu dijamin menyesal sekali  bila tidak mengikuti acara ini. Selama itu  kedekatan akan terjalin dengan sendirinya dengan teman-teman baru karena merasa sama rasa dan sepenanggungan dan juga kita akan mengenal kakak angkatan kita terutama yang sudah agak tua (ospek sudah tidak jadi panitia) bahkan banyak juga yang sudah lulus ikut acara ini. Well itulah mengapa jurusan Pendidikan Geografi terkenal Solid kalau soal Alumni.
Beraksi di Pos P3K
Escrapment tahun ini sendiri mempunyai kesan tersendiri bagi saya, sebagai senior dan bukan panitia, saya tidak mengikuti acara secara penuh. Berangkat dari Jogja/kampus setelah magrib  dan sampai di pantai Depok setelah isya. Perjalanan malam menembus Sanddunes memang dimulai dari pantai Depok, jadi saya yang diberi tugas di pos 2 atau pos P3K berangkat dari sana juga. Malam yang cerah dengan bintang-bintang yang bersinar cemerlang sekitar pukul setengah 8 semua peserta Escrapment berderet-deret memulai perjalanan panjang menembus sanddunes dan bersiap menerima gebrakan mental. Apa saya ambil bagian dalam menguji mental mereka?tentu saja tapi cuma di pos yang menjadi tugas saya.
Hukuman bagi kelompok yang membuat kesalahan 
Well...sebenarnya setahu saya pos P3k akan sangat santai dan tidak menegangkan seperti pos lainnya. Jadi saya kira cuma memberi materi mengenai P3k tapi apa yang dibayangkan tidak sesui dengan kenyataan. Menurut arahan sang tetua pos 'mas Jo' kami harus tegas dalam menekan peserta., dan katanya saya punya bakat untuk keras jadi pasti bisa melakukannya. What? benarkan?hhh..Ok aku terima tantangannya. Alhasil setelah dicoba saya melakukannya dengan alami.tkkkk..triak-triak menekan peserta, mempermaikan dan menghukum mereka. Soal hukuman saya tidak terlalu menekan karena tidak tega paling cuma teriak-triak saja. Well itulah saya mengeksplor bakat suara keras untuk pertama kalinya. memang ketika pertama melakukannya terasa canggung tapi lama-kelamaan biasa juga.
Penugasan : Membuat drakbar dalam 3 menit
Setelah melaksankan tugas di pos 2..kami langsung menuju tempat istirahat panitia  di Geo Spasial. Geo Spasial adalah labolatorium geografi  milik fakultas Geografi UGM yang letaknya di Sanddunes. Well sebenarnya istirahatnya juga bukan di dalam ruangan lebih tepatnya dihalaman Geo Spasialnya, beralas tanah berselimut langit bergambar bintang-bintang adalah tempat kami tidur. Berbekal Matras pinjaman dari seorang kakak  angkatan dan berbagi Sleeping Bag dengan Amin (teman satu pos P3K), akhirnya sekitar pukul 2 saya tidur di depan pintu gerbang Geo spasial setelah lelah berteriak-teriak menguji mental MABA. HH..inilah pertama kalinya saya tidur setelah 3 kali mengikuti Escrapment.
Peserta yang kelelahan di pos terakhir
Pukul 5 pagi sudah bangun, setelas sholat subuh dan membersihkan diri kami langsung tancap gas ke Pos Evalusi, masih berlokasi di Sanddunes juga/gumuk pasir. Di pos tersebut peserta akan benar-benar digojlok oleh para senior. Tapi tahun ini saya tidak bisa menikmatinya karena ternyata konsep acara sudah agak berbeda, aksi penggojlokan oleh senior non panitia dikurangi. Hemm jadi gak asyik....gak lucu///. padahal ini yang saya tunggu-tunggu karena benar-benar menghibur. Bagaimana tidak dibalik kerasnya senior terhadap peserta selalu ada sempilan guyonan yang membuat ngakak para senior lain, dan dijamin peserta juga kadang ingin tertawa tapi takut.hhhh
Melepas Lelah di bukit pasir
AKhirnya setelah sarapan pagi sekitar pukul 7 peserta dibawa ke Pantai Parangkusumo untuk pelantikan. Saya dan beberapa teman satu angkatan tidak ikut dan malah berfoto-foto di Ka'bah tiruan. KKk..hitung-hitung latihan berhaji. Acara tidak berhenti sampai disitu, ternyata ada acara isidental yaitu berkunjung ke rumah Amin setelah Escrapment berakhir. Rumah amin memang tidak jauh dari lokasi Escrapment,jadilah beberapa teman satu angkatan main kesana. It's Fun ...kayaknya gak mau berakhir..kami adalah angkatan ke 4 atau angkatan terakhir, jadi moment kumpul2 seperti ini sudah sangat jarang terjadi karena mata kuliah yang diambil hanya tinggal beberapa, Praktikum lapangan juga telah berakhir Bulan Juni kemarin//hiks kapan lagi ada moment kumpul2 seperti lagi?...
Ka'bah tiruan di Gurun Pasir Bantul..kkk