Tapi kini aku menemukan bahwasannya aku tidak perlu pengakuan dari orang lain aku hanya butuh pengakuan dari diriku sendiri bahwa aku dapat menahlukkan egoku.
Tanpa sadar ternyata aku
menyandang gelar itu sudah hampir empat tahun. Namun akupun sangat sadar bahwa
momen ketika gelar itu aku sandang adalah salah satu bagian waktu terindahku
yang sangat tidak ingin aku lepaskan. Begitu indah dan menyenangkan sampai –
sampai aku merasa galau dengan apa yang
akan terjadi dan bagaimana aku nanti setelah
tidak menjadi mahasiswa. Arti menjadi mahasiswa bagiku adalah kebebasan,
bukan kebebasan dalam arti negative namun dalam arti positif karena dalam nama mahasiswa aku dapat
mencoba banyak hal dan mendapat banyak hal.
Mahasiswa , ketika status itu aku
dapatkan untuk pertama kalinya sudah
kuputuskan untuk mencoba banyak hal yang sebelumnya tidak dapat aku lakukan
ketika masih duduk di bangku sekolah. Ketika itu aku belum seperti sekarang ,
masih belum tahu keinginan terbesarku dan masih dalam pencarian jati diri.
Menjadi mahasiswa adalah batu loncotan untuk mengukuhkan eksistensiku sebagai
manusia yang butuh pengakuan. Terlalu kekanakan memang tujuan tersebut, tapi
kini aku menemukan bahwasannya aku tidak perlu pengakuan dari orang lain aku
hanya butuh pengakuan dari diriku sendiri bahwa aku dapat menahlukkan egoku.
Pertama hal yang aku lakukan
untuk mencapai tujuanku adalah masuk dalam suatu organisasi. Aku bukan seorang yang ambisius untuk
mencapai kekuasaan dan bukan pula seorang yang gila jabatan / kepopuleran, aku
hanya sedikit vocal , ingin mencoba hal
baru dan butuh pengakuan terutama dari
keluargaku. Aku yang dulu sering merasa iri dengan status mahasiswa yang
disandang kakaku sering mengkritiknya karena tidak terlalu aktif dalam
organisasi dan malah terjebak pada aliran agama yang ada di kampus. Dan akupun terlecut menjadi mahasiswa aktif
impianku seperti di Tv, menyuarakan aspirasi dan kritis terhadap kebijakan
pemerintah. Tapi yang aku dapat ternyata bukan itu , malah lebih berharga dan
luar biasa. Aku mendapatkan teman, pengalaman untuk saling memahami ketika
dalam kesulitan, dan pemahaman bahwa perbedaan itu sangat indah. Dalam
organisasi kita saling bahu – membahu untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan
yang pelik secara bersama-sama, itu semua tidak kita dapatkan di bangku
perkuliahan. Kitapun mempunyai jaringan pertemanan yang luas, tidak melulu
teman satu kelas.
.jpg)
Impianku ternyata sma dengan
sahabatku …dan kamipun merajutnya bersama. Aku suka tantangan dan pengalaman
baru mengunjungi tempat2 baru. Aku naik gunung..dan itulah salah satu yang
membuat hatiku bergemuruh dan berdebar. AKu telah jatuh cinta pada mimpiku disaat
menjadi mahasiswa.
mantap..
BalasHapusnitip lapak http://amadaffa.blogspot.com/2012/03/rute-touring-jogja-madura-bromo-keluar.html
oks pak..dah aku komentari kuk, tapi nunggu persetujuanmu dulu biar dapat muncul
Hapusiya nes, di saat jadi mahasiswa akhir kita menemukan dilema, karena kita masih punya banyak mimpi untuk mengunjungi tempat manapun dan tuntutan agar kita juga bisa lulus tepat waktu... dan itu merupakan pilihan yang sulit, tapi kita wajib untuk memilih dan memperhitungkannya...kita bisa.. #believe it!
BalasHapusYoa min..ketika menjadi mahasiswa kita menemukan mimpi itu,,sungguh luar biasa..
Hapus