Selasa, 25 Oktober 2011

Nyanyian tengah malam

Seberapa seringkah kau menyanyi? entah secara langsung atau hanya sebatas nyanyian hati saja. Mungkin bisa dikatakan sangatlah sering. Hidup manusia itu bagaikan nada-nada yang selalu berubah sesuai irama namun konstan dan berulang-ulang. Sejak matahari terbit sampai terbenam hidupmu penuh dengan rutinitas yang berulang namun berbeda, itulah nada kadang pula berbeda bila kita ulangi untuk menyanyikan sekali lagi mungkin ketinggian satu oktaf, atau malah terdengar sumbang. Setiap orang mempunyai nyanyiannya masing-masing dan cara menyanyi orangpun semuanya berbeda-beda, walau kadang beberapa ingin menyamai yang lain dan itu wajar.
Bagaimana dengan nyanyian ku? Aku menyebutnya nyanyian-nyanyian harapan yang kudendangkan setiap malam. Sepanjang siang aku rangkai nada-nada dan meyusuannya menjafi sebuah lagu yang peuh pengharapan pada seseorang yang jauh disana. Nyanyianku akan begitu medu kerika ia menanggapinya dan tiba-tiba berubah sumbang ketika ia sama sekali tak menggubrisnya. pengharapan ini pun bukan sembarang harapan. Aku ingin ia menanggapi nyanyianku dengan apresiasi yang berbeda dan spesial menganggapku sebagai  DIVAnya walau sebenarnya tidak samapi sejauh itu. Dan begitu pagi menjelang, suaraku mulain habis dan mengulanginya lagi dan lagi menyusun nada hingga dia mau setia mendengarkanya. Aku tidak mau penggemar lain dari nyanyianku karena yang aku inginkan hanya dia yang mendengarkannya dan mengapresiasi diriku dengan spesial sebagi DIVAnya. 

2 komentar:

  1. nes...kalo kmu tak saranin gak usah yanyi ya nes..susunlah tangga nada di hatimu aja buat si Dia...Ihirr..ihirr

    BalasHapus
  2. terus kalo sudah menyusun tangga nada di hatiku,,apa yang harus dilakuakan Min? apakah aku hanya akan seperti ini? berharap ia mampu mendengar isi hatiku? ;;;(

    BalasHapus