Selasa, 24 Januari 2012

WISATA KUDUS | Kota Kretek | Kota Sunan | Kota Santri

HAri Pertama 
Beragam jenis bungkus dan merek rokok kretek
 di Museum kretek KUDUS
Kudus adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang aku kunjungi untuk mengisi liburan semester di awal tahun 2012 ini. Pilihan jatuh ke kabupaten kecil ini karena disana aku bisa sekalian berkunjung di rumah sahabatku Icha. Well sebenarnya sih  tujuan utamaku adalah main kerumahnya. Berangkat hari selasa tanggal 11 Januari  pukul 14.30 menggunakan Bus Nusantara dari terminal Jombor dan sampai kota Kudus pukul 19.00 WIB. Ketika Kudus kita melakukan banyak perjalanan di hari pertama (hari rabu) seperti ke museum kretek, menara kudus, dan sungai Rahtawu.


Museum Kretek
Etalase yang memanerkan perkembangan rokok klobot
alat membuat lintingan rokok
Siapa yang tidak tahu kalau Kudus adalah kota kretek? semua harus tahu itu terutama para pecandu rokok. yah walau bisa dibilang tidak penting juga hhh, yang penting kan racunnya itu yang bisa mereka nikmati. Well tentunya para penggila rokok tidak asing dengan merek rokok Djarum Super bukan? Disanalah pabrik rokok terkenal itu berdiri dan berkembang. Selain itu masih banyak juga pabrik rokok disana seperti   PR SUKUN, PT Nojorono,  PR Jambu Bol, PR Pamor, PR Djanur Kuning, dan masih banyak pabrik rumahan lainnya. Tidak mengherankan karena Kudus adalah kota industri rokok pertama di Indonesia dan kota tempat lahirnya Rokok kretek, sehingga disana berdiri sebuah museum Kretek yang menampilkan sejarah perkembangan industri ini.  
miniatur cara tradisional membuat rokok klobot
Mesuem ini terbilang museum kecil walau begitu cukup memberi kita banyak informasi mengenai perkembangan rokok kretek yang notabene asli Indonesia ini. Kebanyakan yang kita temui adalah sejarah pendirian pabrik rokok dengan tokohnya bernama Ki Nitisemito. Kita juga jadi tahu beragam merek rokok dan bentuk kemasan rokok kretek dari dulu hingga sekarang. Di pabrik rokok ini pula kita dapat melihat berbagai alat tradisional untuk membuat rokok kretek dan foto -foto pendiri pabrik rokok besar di Kudus. 

rumah khas Kudus di komplek museum
Seperti layaknya museum kita selalu di hadapkan pada beragam benda -benda sejarah yang menarik namun juga membosankan. Mesum ini hanya terdiri dari satu ruangan untuk memajang benda -benda yang berhubungan dengan rokok tidak heran kita kemudain akan merasa bosan. Ya tapi tidak perlu kuatir di belakang museum tersedia water boom kecil untuk menyegarkan pikiran, atau melihat film dokumenter tentang rokok kretek  di ruang tersendiri yang ada di sebelah gedung utama. kalau aku sendiri lebih memilih melihat dan berfoto - foto di rumah adat kudus yang masih berada di komplek museum. Aku lebih memilihnya karena itu gratis dan tidak perlu membayar lagi..hhhhh



Menara Kudus

Setelah Puas main di Museum kretek aku dan icha melanjutkan ke tempat yang menjadi landmark kota Kudus, tentu tidak lain dan tidak bukan adalah Menara Kudus. Menara kudus ini didirikan oleh sunan Kudus dan disana kita juga bisa langsung ziarah ke makam Sunan Kudus . Menara Kudus merupakan menara yang untuk masjid kudus, yang jaman dulu di gunakan sebagai tempat muazin mengumandangkan andzan untuk memberitahukan bahwa waktu sholat telah tiba.  
Menara kudus "landmark" kota Kudus
Dijaman modern seperti sekarang, sudah ada speaker jadi menara ini tidak digunakan lagi dan pengunjung dilarang naik ke manara. Semua hal tersebut dilakukan untuk menjaga kelestarian menara yang sudah berumur tua.  Menara ini sendiri merupakan banguanan yang arsitekturnya masih berkiblat pada seni arsitektur Hindu sehingga bila kita melihatnya kita mungkin langsung mengartikan bahwa itu merupakan bangunan pura hindu seperti yang ada di Bali.
Anak -anak berpeci "santri" bermain di belakang menara kudus
Ketika disana aku dan icha tidak masuk ke komplek pemakaman kami hanya mampir dan sedikir berfoto - foto di depan menara. Pengunjung sejauh yang aku lihat selama disana  adalah para peziarah dari berbagai daerah di pelosok jawa. Jadi tempat wisata ini bisa digolongkan wisata religi, pengunjung kebanyakan  adalah ibu - ibu dan bapak -bapak yang sudah berkeluarga.  Komplek menara ternyata juga merupakan pesantren yang disan kita bisa menjumpai banyak anak kecil  berpeci usia SD yang melakukan bermacam -macam kegiatan seperti mengaji, waktu itu sepertinya sedang istirahat sehingga aku leih banyak melihat anak anak yang bermain bola disekitar komplek menara. 
menara kudus dan aku..hehhh

Sungai Rahtawu

Setelah berfoto - foto di Menara Kudus, kita melanjutkan perjalanan ke sungai Rahtawu, kita benar -benar menuju tempat yang agak jauh dari kota kudus kali ini. Sepanjang perjalanan membelah kota kudus yang mengesankan adalah suasana yang berbeda dari kota - kota lainnya. Bisa dibilang sepanjang jalan kita akan melihat banyak santri berpeci dan berkedung khas pesantren. Aroma Nyantri sangat terasa dan pemandangan itu membuat kita merasa aden anyem..hayah..islami g2 lah. setelah agak jauh berjalan dari kota kudus kita kemudian melihat pabrik2 rokok terutama pabrik rokok SUKUN. 
sungai rahtawu yang berbatu dan berarus deras

Perjalanan ke sungai Rahtawu ternyata cukup ekstrim, jalannya naik turun gunung dan berliku - liku. Jalannya itu berada di pinggir tebing dan dibawah kita jurang curam selain itu kondisi jalan sudah banyak yang berlubang dan sempit sehingga harus hati -hati ketika menyetir.  Rahtawu merupakan sungai yang bermata air gunung Muria. Sungainya sendiri merupakan sungai yang berbatu dan arusnya deras cocok sekali untuk rafting, tapi sayang sungai ini belum dikembangkan secara maksimal. Menurut pengamatanku harusnya ini sudah menjadi objek wisata yang potensial bila dikembangkan. Pemandangannya sangat indah, sungainya bening, dan suasana perdesaan terasa menyejukkan sayang bila dibiarkan begitu saja dan tidak banyak dinikmati. Apalagi disana juga ada petilasan , makam seorang wali yang aku lup namanya. 
Pemandangan alam pegunungan di sekitar rahtawu

Aku dan Icha bertualang sendirian
Setelah mengabadikan diri dan berfoto bersama icha kami akhirnya memutuskan pulang ke rumahnya. Petalangan kali ini cukup sudah...2 dara menembus terjalnya jalan berliku menuju rahtawu..hhhhh

3 komentar:

  1. kok baru yg part 1 nez..yg jalan2 ke air terjun montel zm afiq n muflik mana?
    di tunggu y..cerita slnjtnya...he

    BalasHapus
  2. ya nati..di hari ke 2 perjalanan ke kudus \.hhhh

    BalasHapus
  3. Terima kasih anda telah memberikan kesempatan untuk berkomentar. Artikel anda sangat bagus. Semoga bermanfaat untuk semua

    BalasHapus