Kamis, 10 Februari 2011

Riwayatku dulu semua mengenai Buku (SMP)


Kesukaanku akan membaca yang sudah ada sejak sekolah dasar berlanjut hingga SMP. Apalagi koleksi buku di perpustakan SMP lebih lengkap dan manejemen perpustakaan yang sudah bagus tambah membuatku menggandrungi buku. Penyakit membaca ini malah bisa dikatakan lebih akut dan sulit dihilangkan. Well, syukurlah ini bkan penyakit yang merugikan dan harus dihilangkan jadi tak perlu dikhawatirkan. Ya mengapa ini bisa disebut akut? Karena semua yang aku baca tanpa aku saring dan cerna lebih mendalam sangat mempengaruhi hidup masa SMPku. Dimana masa ketika itu pemikiran dan fisik baru  menuju kearah perubahan dari masa kanak-kanak ke remaja atau lebih tepatnya disebut Masa Transisi. Tapi menurut penelahanku dimasa sekarang masa transisiku sangat jauh berbeda dari yang dialami teman-teman sesusia.  Contohnya mereka menemukan hal-hal baru lewat cinta pertama dan hal-hal lain seperti berbuat sesuatu untuk menarik lawan jenis. Bukannya aku tidak mengalaminya tapi pengalaman dari sesuatu yang aku baca lebih mempengaruhiku ketika itu. Rasa suka pada sesorang mungkin aku pernah rasakan tapi aku mengabaikannya dan merasa hal itu tidak menarik....aku lebih suka berimajinasi. Dan sejujurnya yang paling aku Ingat pada masa SMP hingga sekarang adalah buku-buku yang aku  baca. Ya karena BUKU adalah ingatan paling berkesanku.
`           Seleraku akan buku bacaan berubah seiring waktu dan perubahan buku mempengauhi cara berfikirku. Beberapa tahap buku yang aku baca malah bisa aku kategorikan menjadi beberapa seperti: 
1.      Cerita Rakyat
Buku yang bertema cerita Rakyat ini Sebenarnya melanjutkan kegemaranku sejak SD. Jadi ketika aku lulus SD dan masuk SMP, hal yang pertama ketika di perpustakaan adalah meminjam dan membaca buku bertema cerita rakyat yang ternyata sangat banyak di Perpustakaan. Tapi ini hanya berlangsung sebentar ketika aku melihat ternyata banyak sekali jenis buku yang lebih menarik dan lebih membuka wawasan. Sejujurnya aku lupa buku bertema cerita rakyat ini mempengaruhi pemikiranku tentang apa. Sepertinya hanya mengasah imajinasi tapi belum membentuk imanjinasi tetap.
2.      Detektif Cilik
Seperti kebanyakan anak-anak pasti selalu mempunyai keinginan bisa melakukan sebuah pertulangan. Begitu pula aku yang suka berimajiansi ini, dan lewat buku detektif cilik macam 5 sekawan, Sapta siaga,  dan the Secred Seven karangan Enid Blyton, imjinasiku kian berkembang. Well sejak saat itu aku bercita-cita menjadi seorang detektif. Sebanarnya aku mulai mengenal pahalawan ciliku itu sudah sejak SD, tapi aku hanya mendengar lewat taman-teman SDku yang sudah membacanya dari pinjam kakaknya yang sudah SMP. Mereka dan aku berimajinasi bahwa kami yang terdiri dari 5 orang adalah 5 sekawan,..karena dalam buku Timmy adalah seekor anjing kami saling iri siapa yang jadi siapa. Ya waktu itu aku belum membacanya...dan tidak tahu apa sih ini? 


Hem ketika aku melihatnya buku-buku karangan Enid Bylton berjejer di rak perpus sekolah langsung aku serbu dan mulai mengerti apa yang sejak dulu telah aku lakukaan tersebut...Ketika itu SUNGUH AKU KEPENGEN JADI SEORANG DETEKTIF...,Dan saking kepengennya asa ini masih tersimpan hingga sekarang. kegemaran membaca buku detektif berlangsung hingga sekarang, dengan tema yang lebih berat seperti buku-buku karangan Agatha Christie dan Sherlock Holmes karya Arthur Conan Doyle
3.      Sastra ( NH Dini)
Aku menyukai semua buku detektif cilik, dan hampir setiap waktu peminjaman buku aku selalu pinjam (di perpus SMP peminjaman buku dijadwal sesuai kelas). Lama kelamaan buku nya habis juga dan hampir semua sudah kubaca. Bagaimana ini? Tentu saja aku beralih ke bacaan lain yang banyak tersedia di perpus. Seperti Sastra...hem berat juga, tapi apa boleh buat (ketika itu aku sudah kelas 2). Sastra yang paling aku ingat dan paling mempengaruhiku adalah karangan NH Dini. Judul-judul yang aku baca seperti padang ilalang di belakang rumah  berikut serinya, namaku Hiroko, keberangkatan, pertemuan dua hati, La Barka 


Buku yang paling berpengaruh adalah padang ilalang dibelakang rumahku berikut serinya karena buku ini menggambarkan kehidupan NH dini dari kecil hingga dewasa dan cocok dengan kondisiku waktu itu. Semuanya itu mebuatku bercita-cita menjadi pengarang dan ingin keluar negeri seperti sang Tokoh Dini. Dari situ aku juga mulai paham arti perjuangan, kesulitan hidup, dan pengorbanan. Buku ini benar-benar membuka wawasanku. Buku lainnya yang tak kalah berpengaruh adalah Namaku hiroko yang membuka wawasanku akan  dunia orang dewasa. Seharusnya aku tidak membaca buku ini karena banyak kata-kata vulgar didalamnya. Dan lucunya  aku perlihatkan pada teman-teman baik laki-laki maupun perempuan. Well semua baru...dan kami waktu itu sedang berusaha mencari tahu.
4.      WakTu Jeda
Kejadian sama juga terjadi ketika buku NH Dini  sudah aku baca semua, aku kebingungan mencari buku apa selanjutnya. Kehausanku akan buku bacaan harus terpenuhi...! ada buku-buku baru di rak belakang petugas perpus, tapi sayang belum boleh di pinjam...perlu waktu lama dan jeda tanpa buku favorit. Sehingga kalau tidak salah aku gunakan untuk baca-baca ensiklopedia yang ternyata menarik juga kalau di baca. Sekali-kali aku menemukan buku detektif cilik dan NH Dini terslempit diantara antara tumpukan buku-buku yang berdebu. Kadang aku menemukan buku favoritku sudah dalam keadaan tak karuan dan hilang halamannnya, tapi rasanya tetap menyenangkan sekali  ketika pencarian menuai hasil...aku jadi bisa baca buku di rumah. Sampai sekarangpun aku belum menamatkan Padang ilalang The series karena di perpus sekolah tidak ada. Sebenarnya waktu jeda ini mengaburkan ingatan masa laluku tentang waktu. Aku agak ragu mana yang lebih dulu menggemari  sastra atau detektif cilik atau ceria fiksi imajinasi. Tapi yang jelas kegemaranku itu terkotak-kotak.
5.      Fiksi imajinasi ( Harry Potter )
      bagiian ini agak panjang so aku tulis di  postingan yang berbeda...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar